SURABAYA, Lingkar.news – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya melakukan perantingan pohon untuk mencegah terjadi pohon tumbang saat musim hujan disertai angin kencang.
Kepala DLH Kota Surabaya, Dedik Irianto, mengatakan program tersebut sudah berjalan sejak sebelum musim hujan. Sedangkan perantingan dilakukan di lima wilayah, masing-masing Surabaya Pusat, Surabaya Timur, Surabaya Barat Surabaya Selatan, dan Surabaya Utara.
Pelaksanaan kegiatan itu dengan target perantingan 20 pohon setiap hari di tiap wilayah.
“Tugasnya adalah memotong batang atau ranting pohon yang sekiranya mengganggu fasilitas jalan atau dirasa yang dapat membahayakan masyarakat,” ucapnya saat dikonfirmasi pada Sabtu, 20 Januari 2024.
Dedik menyampaikan bahwa DLH Kota Surabaya menerima laporan masyarakat atau instansi yang ingin pohon di dekat wilayahnya dilakukan perantingan.
“Namun tidak langsung dilakukan perantingan, kami akan observasi dahulu apakah memang pohon tersebut membahayakan atau memang sudah tua, jika tidak maka kami akan melaporkan kepada yang meminta untuk tidak dilakukan perantingan,” terangnya.
Meskipun perantingan solusi yang tepat untuk antisipasi kejadian berbahaya, terutama saat musim hujan, namun menurut Dedik keberadaan pohon yang masih sehat juga penting bagi manusia.
“Pohon itu untuk menambah oksigen bagi kita, jadi keberadaannya sangat penting, jadi kami tidak akan sembarangan melakukan perantingan, meskipun ada laporan dari warga yang meminta, kami tidak akan melakukan perantingan jika pohonnya masih sehat dan tidak dirasa tidak berbahaya,” paparnya.
Oleh karena itu, pihaknya berharap masyarakat mau menerima usulan hasil observasi tim DLH Kota Surabaya jika ada pohon yang ingin dilakukan perantingan namun ditolak.
“Karena memang pohonnya tidak berbahaya ataupun tua, untuk faktor alam yang dapat mengakibatkan pohon tumbang, mohon maaf kami tidak bisa berbuat apa-apa, namun sebisa mungkin kami akan melakukan antisipasi,” jelasnya.
Pihaknya juga meminta maaf jika ada masyarakat yang terdampak pohon tumbang di Surabaya ataupun terjadi kepadatan lalu lintas saat melakukan perantingan, terutama di jalan raya.
“Kami minta maaf jika memang ada masyarakat yang terdampak pohon tumbang, atau kejatuhan ranting, ataupun ada kepadatan kendaraan dikarenakan pengerjaan perantingan di sejumlah titik di Surabaya,” ungkapnya. (Lingkar Network | Anta – Lingkar.news)