KEDIRI, Lingkar.news – Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia menerbitkan Surat Pencatatan Inventarisasi Kekayaan Intelektual Komunal Ekspresi Budaya Tradisional untuk kesenian Jaranan Jowo, sehingga resmi menjadi milik Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
Komite Tari dan Jaranan Kabupaten Kediri, Dekky Susanto mengemukakan hak atas kekayaan intelektual (HAKI) yang diterima Kabupaten Kediri ini penting untuk perlindungan ekspresi budaya tradisional dan hal itu juga mengacu pada UU Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta.
“Dengan demikian, Jaranan Jowo kini telah didokumentasi dan diarsipkan dalam Pusat Data Nasional Kekayaan Intelektual Komunal (KIK) Indonesia. Jaranan itu secara umum memang semua wilayah memiliki jaranan, tetapi Jaranan Jowo di kami memiliki karakter sendiri dan khas Kediren,” katanya kepada wartawan di Kediri, pada Rabu, 4 Januari 2023.
Ia menambahkan, pihaknya bersama Dewan Kesenian dan Kebudayaan Kabupaten Kediri (DK4) sejak awal berkomitmen menjaga budaya khas Kediri dengan cara mengawalnya ke Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Kabupaten Kediri, serta didaftarkan untuk mendapatkan HAKI.
Ketua DK4 Imam Mubarok mengatakan, pihaknya sejak awal memang berkomitmen penuh untuk melindungi kekayaan intelektual komunal para seniman dan budayawan di Kediri.
Menurut Imam, kekayaan intelektual komunal merupakan kekayaan intelektual yang dimiliki oleh masyarakat umum bersifat komunal dan menjadi aset berharga yang dapat memajukan perekonomian suatu bangsa karena sesuai UU Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta.
Sementara itu, Kepala Balitbangda Kabupaten Kediri Sonny Subroto menegaskan, tentang pentingnya HAKI agar jangan sampai kesenian Jaranan Jowo diakui oleh daerah lain atau negara lain.
Ia menjelaskan, beberapa kekhasan daerah yang sudah diajukan HAKI oleh Balitbangda Kabupaten Kediri ke Kemenkumham, antara lain pakaian khas Kediri, sego tumpang, dan wayang Mbah Gandrung.
“Beberapa yang akan diajukan yang terbaru, antara lain Wayang Krucil, Warangka Keris Kediri, dan Keris Bethok Kediri. Yang lain masih banyak yang sedang dikerjakan oleh perwakilan seniman dan budayawan dari hasil pertemuan hari ini,” kata Sonny. (Lingkar Network | Anta – Lingkar.news)