Kota Madiun Butuh 16 Dapur Umum Lagi untuk Program Makan Bergizi Gratis

MADIUN, Lingkar.newsKota Madiun, Jawa Timur, membutuhkan 17 dapur umum untuk mendukung program makan bergizi gratis yang digagas oleh pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Menuurut Dandim 0803 Madiun Letkol Kav Widhi Bayu Sudibyo, saat ini di Kota Madiun baru terdapat satu dapur umum yang menjadi Sentra Penyediaan Bahan Gizi (SPBG). Satu dapur ditarget menyediakan paket untuk 3.025 siswa yang terbagi di 23 sekolah.

“Sesuai data, total siswa di Kota Madiun yang menjadi sasaran program makan bergizi gratis mencapai 51 ribu anak, sehingga masih memerlukan 16 dapur lagi,” ujarnya dalam keterangan yang diterima pada Sabtu, 14 Desember 2024.

Pihaknya mendukung program makan bergizi gratis tersebut. Bahkan Kodim 0803 Madiun telah melakukan uji coba makan bergizi gratis di SDN 02 Nambangan Lor dan TK Kartika IX-31 501 pada Jumat, 13 Desember 2024.

“Uji coba makan bergizi gratis serentak di wilayah Kodam V Brawijaya. Uji coba tersebut sifatnya untuk melatih unsur tenaga kerja yang berada di bawah satuan pelayanan pemenuhan gizi, di Kota Madiun khususnya,” terangnya.

Anggaran Makan Bergizi Rp10 Ribu, Megawati: Mas Bowo Tolong Dihitung Lagi

Selain itu, uji coba dilakukan sebagai bentuk monitor dan evaluasi terkait kesiapan seluruh anggota dalam melaksanakan program makan bergizi gratis.

Sesuai rencana uji coba akan kembali dilaksanakan hingga seluruh persiapan berjalan lancar menjelang pelaksanaan program tersebut secara resmi awal tahun 2025.

“Untuk tenaga kerja, kami rekrut masyarakat di sekitar SPBG guna memudahkan akomodasi dan distribusi nantinya,” jelasnya.

Sebagai informasi, pemerintah berkomitmen untuk mengatasi masalah gizi sebagai langkah dasar menciptakan generasi penerus yang kuat dan berpotensi menjadi pilar kemajuan bangsa, guna mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045.

Adapun, salah satu program Quick Wins yang penting untuk mewujudkan Asta Cita ke-4 adalah memberi makanan bergizi sehat di sekolah dan pesantren serta bantuan gizi untuk balita dan ibu hamil. Di antaranya melalui program makan bergizi gratis oleh Badan Gizi Nasional (BGN) yang akan dimulai pada Januari 2025.

Agar berjalan efektif program tersebut harus berkolaborasi dengan berbagai pihak danpemangku kepentingan. Salah satunya melibatkan instansi seperti TNI dan Polri yang sudah dikenal memiliki jaringan dekat dengan masyarakat di daerah-daerah terpencil, yang bisa dimanfaatkan untuk mendistribusikan makanan bergizi.

Saat ini program makan bergizi gratis memasuki masa uji coba oleh Badan Gizi Nasional yang dilaksanakan di 80 titik di seluruh Indonesia.

Dengan kolaborasi lintas sektor diharapkan program pemerintahan Prabowo-Gibran tersebut dapat meningkatkan kualitas gizi masyarakat, mengentaskan kemiskinan gizi, dan mencegah stunting. (Lingkar Network | Anta – Lingkar.news)