Universitas Surabaya Gandeng Ijem Remen Bentuk Identitas Unik Ecoprint Kalidami

SURABAYA, Lingkar.news Dalam rangkaian kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat yang didanai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek), Dr. Erna Andajani kembali menggelar pelatihan yang bertujuan mengembangkan motif ecoprint bagi para penggiat di Kalidami.

Pelatihan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk membangun identitas unik yang dapat menjadi ciri khas produk ecoprint Kalidami, sekaligus memenuhi preferensi konsumen.

Bersama tim mahasiswa dari Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Surabaya (FBE UBAYA) yang terdiri dari Marco, Albert, Ivan, Graviella, dan Vegas, Dr. Erna berhasil mengidentifikasi cara-cara inovatif yang berpotensi memperkuat daya tarik pasar dan branding Ijem Remen, sambil memastikan proses produksinya tetap feasible bagi para pengrajin dalam paguyuban Ijem Remen.

Sejak dimulainya program ini, Dr. Erna Andajani menekankan pentingnya pengembangan ciri khas yang tidak hanya menarik bagi konsumen, tetapi juga dapat menjadi identitas brand Ijem Remen. Untuk menghadapi tantangan ini, mahasiswa FBE UBAYA aktif menerapkan konsep Manajemen Inovasi dengan fokus pada pemahaman mendalam terhadap kebutuhan dan keinginan konsumen.

Melalui serangkaian wawancara, observasi selama pameran, serta masukan dan pengalaman dari para pengrajin, lahirlah ide-ide inovatif untuk menciptakan motif-motif berbentuk tegas seperti kotak, lingkaran, dan segitiga. Motif-motif ini dibentuk dengan teliti menggunakan daun yang dipotong oleh para artis dari Ijem Remen, menonjolkan keahlian dan seni mereka.

“Ibu-ibu, kalau mau menonjol di mata konsumen, kita harus punya ciri khas yang berbeda dari penggiat ecoprint lainnya. Tapi, selain menonjol, perbedaan ini juga harus disukai sama konsumen,” tegas Dr. Erna Andajani.

Dalam pelatihan teknis pembuatannya, para pengrajin Ijem Remen juga mendapatkan dukungan dari tim Fakultas Industri Kreatif Universitas Surabaya (FIK UBAYA), yang terdiri dari Ardeliah Tjiptawan, M.F.A., bersama Vania dan Lupita.

Tim FIK UBAYA berperan penting dalam membantu pembuatan layout desain, memastikan bahwa motif ecoprint yang dihasilkan tidak hanya menarik secara visual tetapi juga lebih efisien dalam penggunaan bahan baku. Dengan bimbingan Ibu Ardel, sapaan akrab dosen FIK UBAYA, desain-desain yang dihasilkan menjadi lebih terstruktur dan artistik. Pelatihan ini telah menghasilkan delapan kain yang siap diproduksi menjadi berbagai produk fesyen bernilai seni tinggi.

“Untuk membuat produk fashion, kita bisa layout ecoprint-nyapada bagian yang akan dipakai saja agar tidak buang-buang daun. Selain itu, jangan asal tempel ya, ibu-ibu. Ketika ada polanya seperti ini, akan lebih jelas pattern yang kita buat,” ucap Ibu Ardel.

Untuk mendukung keberhasilan pelatihan ini, Arum Soesanti, dosen dari Fakultas Teknik Universitas Surabaya (FT UBAYA), turut berkontribusi dengan merancang dan membuat kompor serta dandang yang dikustomisasi sesuai kebutuhan para pengrajin. Dandang berbentuk persegi ini dirancang untuk meningkatkan efisiensi proses pengukusan kain ecoprint, memungkinkan pengrajin untuk mengukus lebih banyak kain dalam satu kali proses, serta menghemat penggunaan gas. Inovasi ini diharapkan dapat mempercepat dan meningkatkan kapasitas produksi ecoprint di Kalidami.

Melalui kolaborasi lintas fakultas ini, program Pengabdian kepada Masyarakat telah memberikan dampak nyata bagi warga Kalidami, khususnya para penggiat ecoprint, dengan menghasilkan kain ecoprint yang indah, berciri khas, sesuai dengan keinginan konsumen, dan dapat diproduksi secara efisien. Ke depannya, program ini akan terus fokus pada pembenahan operasional Ijem Remen agar semakin tersistemasi dan memiliki standar yang jelas. Selain itu, program ini juga berupaya memperbesar kapasitas produksi melalui penyediaan modal kerja yang dapat memperlancar proses produksi Ijem Remen dari segi finansial. (Lingkar Network | Lingkar.news)