SITUBONDO, Lingkar.news – Kecelakaan kapal rute Situbondo-Sumenep, Jawa Timur mengakibatkan dua orang meninggal dan tiga orang lainnya dilaporkan hilang pada Rabu, 19 Juli 2023 malam.
Menurut Pos Pencarian dan Pertolongan (SAR) Jember, yang wilayah kerjanya mencakup Situbondo, Kapal Layar Motor (KLM) Putri Kuning mengalami kecelakaan saat mengangkut bahan bangunan dari Pelabuhan Panarukan di Kabupaten Situbondo menuju ke Pulau Giliraja di Kabupaten Sumenep, Pulau Madura
“Pada Selasa (18 Juli 2023) kapal kayu ini berangkat dari Situbondo dan pada Rabu (19 Juli 2023) kemarin dari keterangan korban kapal menabrak dinding RIG Santos, lalu bocor dan tenggelam,” kata anggota Pos SAR Jember, Jefri, di Situbondo, pada Kamis, 20 Juli 2023.
Kapal dengan dua orang anak buah kapal atau ABK dan satu orang nakhoda tersebut mengangkut 9 orang penumpang (orang), enam ton semen dan satu ton kayu, asbes, dan air mineral. Nahas, dalam kecelakaan tersebut, dua orang ditemukan meninggal di sekitar RIG Santos.
“Dua orang penumpang ditemukan meninggal dunia di sekitar RIG Santos, sedangkan tiga penumpang lainnya belum ditemukan,” imbuhnya.
Ia menyampaikan bahwa dua penumpang kapal yang meninggal berasal dari Situbondo, yakni Sumarni, warga Kecamatan Kendit, dan Sima, warga Kecamatan Bungatan.
Saat ini korban kecelakaan kapal yang bernama Sima sudah dibawa ke rumah duka di Kampung Pecaron, Desa Pasir Putih, Kecamatan Bungatan, pada Kamis, 20 Juli 2023 sekitar pukul 10.00 WIB. Jenazah Sima dibawa dari Pulau Giliraja ke Situbondo menggunakan perahu nelayan.
Sedangkan jenazah korban kecelakaan KLM Putri Kuning yang bernama Sumarni, warga Kecamatan Kendit di Kabupaten Situbondo, menurut dia, dimakamkan di Pulau Giliraja sesuai permintaan keluarga.
Adapun korban kecelakaan kapal yang belum ditemukan yakni Barnawi, warga Kecamatan Panarukan di Situbondo, Jumarwi warga Kecamatan Kendit di Situbondo, serta anak usia sembilan tahun bernama Irianti, putri dari Sumarni, penumpang kapal yang meninggal.
Sementara lima orang yang selamat dalam kecelakaan kapal tersebut, kata dia, terdiri atas Saruji (nakhoda), Subairi (ABK), serta tiga penumpang kapal yang meliputi seorang warga Jember, seorang warga Sumenep, dan seorang warga Situbondo. (Lingkar Network | Anta – Lingkar.news)