
BANYUWANGI, Lingkar.news – Tim Pencarian dan Pertolongan (SAR) gabungan masih mencari 30 korban KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali.
Hari kedua pencarian, Jumat, 4 Juli 2025 Tim SAR gabungan memperluas area pencarian korban dengan mengoptimalkan alat utama operasi SAR.
KMP Tunu Pratama Jaya yang mengangkut 53 penumpang, 12 anak buah kapal, dan 22 kendaraan mengalami kecelakaan laut dan tenggelam di lintasan Pelabuhan Ketapang (Banyuwangi)-Pelabuhan Gilimanuk (Bali) pada Rabu, 2 Juli 2025 sekitar pukul 23.35 WIB.
“Operasi SAR baik laut, udara, maupun darat untuk efektivitas pencarian dan pertolongan,” kata Deputi Bidang Operasi Pencarian dan Pertolongan, Kesiapsiagaan Basarnas, Ribut Eko Suyanto, di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi.
KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam: 4 Tewas, 23 Selamat dan 38 dalam Pencarian
Tim SAR gabungan juga melakukan operasi SAR pada malam hari menggunakan Kapal Negara (KN) Permadi dan Kapal Negara Arjuna serta sejumlah kapal SAR lainnya.
“Malam hari tim SAR gabungan juga melakukan pencarian menggunakan KN SAR Permadi dan KN SAR Arjuna serta beberapa kapal SAR lainnya yang fleksibilitinya lebih cepat sehingga tidak mengganggu penyeberangan rute Ketapang-Gilimanuk,” kata dia.
Hingga Jumat pagi, 35 korban kecelakaan laut di Selat Bali itu sudah ditemukan, terdiri atas 29 orang ditemukan selamat dan enam korban meninggal dunia.
Pada Kamis, 3 Juli 2025 malam, 29 korban selamat telah diserahkan kepada keluarga masing-masing di Pelabuhan Ketapang (Banyuwangi). Kemudian 21 orang dan delapan orang diserahkan di Pelabuhan Gilimanuk (Bali), termasuk enam korban meninggal juga diserahkan kepada keluarga.
Dari total penumpang dan kru KMP Tunu Pratama Jaya yang telah ditemukan, Tim SAR masih mencari 30 orang yang belum ditemukan.
Jurnalis: Ant/Ceppy Bachtiar
Editor: Ulfa Puspa