Bangunan Tutupi Saluran Air Jadi Penyebab Banjir di Dukuh Kupang Surabaya

SURABAYA, Lingkar.news – Curah hujan tinggi menyebabkan banjir di Dukuh Kupang, Kecamatan Sawahan, Kota Surabaya. Namun, penyebab banjir juga disinyalir akibat bangunan yang menutupi saluran air.

Hal tersebut sebagaimana disampaikan Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, saat sidak ke kawasan Dukuh Kupang yang mengalami banjir pada Kamis, 7 Desember 2023.

“Ada rumah warga di kawasan ini yang letaknya berada di dalam cekungan dan bangunan menutupi saluran sehingga terjadi banjir. Nah itu jalannya tinggi, itu langsung menjorok menurun begitu. Banyu Urip dan Dukuh Kupang ‘kan banyak lokasi yang seperti itu,” ujarnya pada Sabtu, 9 Desember 2023.

Cak Eri, sapaan Wali Kota Surabaya, mengatakan bahwa sejak 1976 kawasan Dukuh Kupang sering banjir hingga saat ini. Oleh karena itu, katanya, Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) saat ini sedang mencari formula untuk mengatasi tersebut.

Saat inspeksi, Cak Eri menyesalkan kondisi di Dukuh Kupang yang mayoritas bangunannya menutupi saluran bahkan bisa sampai dibangun teras rumah di atas saluran.

Lantaran kondisi tersebut, Cak Eri menegaskan rumah warga yang menutupi saluran di sekitar Dukuh Kupang Gang Lebar itu, mau tidak mau harus dibongkar.

“Ada saluran yang mengecil, itu karena apa? Karena ada bangunan rumah di tengah-tengah seperti itu, maka kita akan kembalikan lagi fungsinya,” ungkapnya.

Agar segera teratasi, Cak Eri ingin jajarannya di DSDABM, kecamatan, dan kelurahan menggelar koordinasi bersama RT, RW, serta warga untuk membahas soal ini.

“Jadi jangan sampai demi kepentingan satu, dua orang, tapi mengorbankan semua rumah. Semua harus berani amar ma’ruf nahi munkar, kalau ada yang nggak benar ya harus dibenarkan, maka warga harus mau teras-terasnya yang menutupi itu dibongkar untuk saluran,” bebernya. Cak Eri menyempatkan diri berdiskusi bersama warga Dukuh Kupang untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Nantinya, air akan dipotong (crossing) melalui jalan utama untuk disalurkan menuju ke sungai sehingga air tidak sampai melewati perkampungan warga.

“Jadi nantinya kami potong alirannya melewati jalan. Yang perkampungan, salurannya kami betulkan dan kasih box culvert. Rumah-rumah yang bangunannya di atas saluran itu dibongkar,” katanya.

Dia menambahkan, setelah proses perencanaan pembangunan selesai didiskusikan bersama RT/RW, akan segera dilakukan proses lelang. Setelah proses lelang, maka pada akhir Desember 2023 atau awal Januari 2024 pengerjaan box culvert bisa segera dilakukan.

“Jadi sudah bisa langsung dikerjakan, saya yakin lah warga-warga ini selalu bersama-sama,” pungkasnya. (Lingkar Network | Anta – Lingkar.news)