SURABAYA, Lingkar.news – Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan (BBKK) Surabaya, Jawa Timur, menyampaikan bahwa kondisi kesehatan Hardjo Mislan yang merupakan calon haji tertua Indonesia tahun 2024 dalam keadaan baik.
“Kondisi kesehatannya bagus,” ujar Kepala BBKK Surabaya, Rosidi Roslan, kepada wartawan di Surabaya pada Rabu sore, 15 Mei 2024.
Kakek yang akrab disapa Mbah Mislan itu tercatat lahir pada tanggal 2 Juli 1914, sehingga saat ini usianya mencapai 109 tahun.
Dia berasal dari Desa Bedingin, Kecamatan Sambit, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, dan merupakan kakek dari tujuh cucu.
Mbah Mislan akan berangkat ke Tanah Suci bersama dengan kelompok terbang (kloter) 19 dari Embarkasi Surabaya.
Hari ini, dia tiba di Asrama Haji Embarkasi Surabaya, dan dijadwalkan untuk berangkat menuju Tanah Suci pada Kamis pagi, 16 Mei 2024.
Sebagai seorang veteran pejuang kemerdekaan Republik Indonesia, Mbah Mislan telah dikenal sebagai sosok yang gemar bersilaturahim, berziarah, dan membersihkan makam para kerabatnya sejak masa mudanya. Dia juga rutin melakukan ibadah shalat malam serta puasa sunnah Senin-Kamis dan Syawal.
Pada tahun 2017, saat usianya 102 tahun, Mbah Mislan telah menjalankan ibadah umrah, yang meneguhkan tekadnya untuk kembali sebagai jamaah haji. Putranya kemudian mendaftarkannya untuk haji pada tahun 2019 ketika Mbah Mislan berusia 104 tahun.
Tahun ini, Mbah Mislan mendapat panggilan ke Tanah Suci sebagai calon haji tertua Indonesia.
“Persiapannya semua alat yang dibutuhkan saya bawa semuanya. Selain itu saya rutin berolahraga setiap pagi,” katanya kepada wartawan di Asrama Haji Surabaya.
Rosidi Roslan memastikan bahwa setiap jamaah sebelum berangkat ke Tanah Suci wajib menjalani pemeriksaan kesehatan.
“Hasil skrining kesehatan Mbah Mislan tadi kondisinya normal. Saturasi oksigen dan tekanan darahnya bagus,” ujarnya.
Rosidi Roslan mengatakan bahwa Mbah Mislan akan berangkat ke Tanah Suci bersama putra, menantu, dan besannya yang telah mendaftar haji pada tahun 2013 dan 2019.
“Ya, Mbah Mislan berangkat ke Tanah Suci didampingi keluarganya. Jadi kalau jamaah lanjut usia ada pendampingan itu sangat bagus,” ucapnya. (Lingkar Network | Anta – Lingkar.news)