Khofifah Larang Penggunaan BKK Desa untuk Hal Konsumtif

SURABAYA, Lingkar.news Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa ingatkan masyarakat agar memanfaatkan bantuan sosial (bansos) dan bantuan keuangan khusus (BKK) Desa untuk kebutuhan prioritas.

Hal tersebut disampaikan Khofifah saat menyerahkan bansos dan BKK Desa senilai Rp4,769 miliar untuk masyarakat Kabupaten Ponorogo.

“Gunakan bantuan ini dengan bijak untuk kebutuhan yang prioritas. Jangan digunakan untuk hal konsumtif, seperti membeli pulsa atau paket internet, kecuali untuk keperluan usaha,” ujar Khofifah dalam keterangan diterima di Surabaya, Kamis, 15 Mei 2025.

Bantuan yang disalurkan meliputi bansos Asistensi Sosial Penyandang Disabilitas (ASPD), bansos lansia program keluarga harapan (PKH Plus), bantuan operasional pendamping PKH, tali asih bagi tenaga kesejahteraan sosial kecamatan (TKSK) dan Tagana, serta bantuan program pemberdayaan desa, seperti Program Pemberdayaan Bumdes, Desa Berdaya, dan Program Jatim Puspa Tahun 2025. Selain itu, juga diberikan bantuan sepatu sekolah bagi anak-anak.

Khofifah mengimbau masyarakat untuk terus berikhtiar dan mendoakan anak-anak mereka agar tumbuh menjadi generasi yang saleh dan sukses dunia akhirat.

“Semoga doa kita diijabah Allah SWT, dan putra-putri kita menjadi generasi yang membanggakan,” tuturnya.

Sementara kepada anak-anak penerima bantuan sepatu sekolah, Khofifah berpesan agar lebih giat belajar dalam menyongsong tahun ajaran baru.

Ia mengutip pesan Bung Karno, “Gantungkan cita-citamu setinggi langit, jika jatuh kau akan jatuh di antara bintang-bintang.”

Secara rinci, bansos tahun 2025 di Kabupaten Ponorogo mencakup PKH Plus sebesar Rp3,494 miliar untuk 1.276 keluarga penerima manfaat dan ASPD sebesar Rp302,4 juta untuk 84 penyandang disabilitas. Pada triwulan I, telah disalurkan Rp612 juta untuk PKH Plus dan ASPD.

Sementara itu Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko menyampaikan apresiasi atas penyaluran bantuan tersebut yang dinilai sangat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.

“Bantuan dari Ibu Gubernur ini sangat berarti bagi masyarakat kami, terutama dalam memenuhi kebutuhan pokok,” ujarnya.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Pemdes) Provinsi Jawa Timur Budi Sarwoto menyebutkan bahwa kegiatan ini merupakan implementasi Asta Cita Presiden Prabowo dan Nawa Bhakti Satya Jawa Timur.

Ia menambahkan bahwa program pemberdayaan desa bertujuan meningkatkan kemandirian dan ekonomi desa.

Bantuan yang diberikan, antara lain berupa zakat produktif untuk 50 penerima, bantuan untuk lansia PKH Plus (30 orang), ASPD (5 orang), serta siswa calon penerima Sekolah Rakyat jenjang desil 1 (10 orang).

Selain itu, bantuan juga diserahkan kepada pilar sosial, seperti pendamping PKH Plus (15 orang), pendamping ASPD (5 orang), TKSK (15 orang), dan Tagana (15 orang).

Kabupaten Ponorogo juga mendapat alokasi program bantuan Kewirausahaan Inklusif Produktif Perempuan Tangguh Mandiri Jatim Sejahtera bagi 50 calon penerima manfaat, masing-masing senilai Rp3 juta.

Untuk BKK Desa, tahun ini dialokasikan bantuan kepada 10 desa secara simbolis, dengan rincian lima desa untuk Program Pemberdayaan Bumdes (masing-masing Rp100 juta), tiga desa untuk Program Desa Berdaya (masing-masing Rp100 juta), dan dua desa untuk Program Jatim Puspa (masing-masing Rp249,2 juta).

Jurnalis: Antara

Editor: Ulfa Puspa