
Surabaya – LINGKAR – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan program Sekolah Rakyat diyakini mampu memutus mata rantai kemiskinan antargenerasi melalui pendekatan pendidikan berasrama.
“Pendidikan adalah jalan paling efektif dalam memutus rantai kemiskinan,” kata Khofifah dalam keterangan yang diterima di Surabaya, Senin (14/7).
Ia menjelaskan, Sekolah Rakyat merupakan bagian dari gagasan besar Presiden Prabowo Subianto untuk membuka akses pendidikan bermutu bagi seluruh lapisan masyarakat, terutama keluarga miskin ekstrem.
Program ini tidak hanya berfokus pada pembelajaran akademik, tetapi juga pembentukan karakter dan pembinaan spiritual secara terarah melalui sistem berasrama. “Dengan asrama, pembinaan karakter dan agama bisa lebih terarah,” ujarnya.
Namun demikian, Khofifah mengakui kesiapan sarana, terutama asrama, masih perlu ditingkatkan. Karena itu, implementasi Sekolah Rakyat di Jawa Timur dilakukan secara bertahap dalam tiga kloter.
Kloter 1A dimulai pada 14 Juli 2025 dengan jumlah siswa mencapai 1.183 orang. Kloter 1B akan dimulai pada 19 Juli, dan kloter 1C dijadwalkan menyusul pada September 2025.
Hari pertama pelaksanaan Sekolah Rakyat di berbagai daerah Jawa Timur disambut antusias siswa dan orang tua. Di Kota Probolinggo, para siswa datang membawa perlengkapan asrama dan ibadah.
Salah satu siswa, Muhammad Riyan, kelas 1 SMP, mengaku senang bisa mengikuti sekolah gratis dan tinggal di asrama. “Senang bisa sekolah gratis dan tinggal di asrama,” katanya.
Di Kabupaten Jombang, sejumlah anak dari keluarga miskin bahkan diantar menggunakan ambulans desa, seperti Nisa (17) dan Jingga (13) yang berasal dari keluarga miskin ekstrem.
Pemandangan serupa juga terjadi di Pacitan, Mojokerto, dan Malang. Para siswa datang dengan penuh harapan dan semangat mengikuti program ini.
Sekolah Rakyat memberikan fasilitas lengkap berupa makan, perlengkapan ibadah, kebutuhan sekolah, dan kebutuhan asrama.
Kepala Sekolah SRMA 22 Malang, Rahmah Dwi Nor Wita Imtikhanah, menyebut sekolahnya menampung 75 siswa dan menjalankan berbagai program penguatan karakter, kebahasaan, dan kepemimpinan.
Program Sekolah Rakyat diharapkan mampu menjawab kesenjangan akses pendidikan dan menjadi jembatan menuju masa depan yang lebih baik bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.
Jurnalis : ant/LINGKAR NETWORK
