MADIUN, Lingkar.news – Dinas Perdagangan Kota Madiun bersama tim Satgas Pangan memantau harga dan pasokan sejumlah bahan kebutuhan pokok penting di pasaran menjelang momentum hari raya keagamaan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Analis Perdagangan Ahli Muda Dinas Perdagangan Kota Madiun, Tri Prasetyaningrum, mengatakan pemantauan pasokan dan harga bahan pokok dilakukan di Pasar Besar Madiun (PBM), Pasar Sleko, dan Pasar Srijaya.
“Kegiatan ini rutin kami selenggarakan khususnya jelang natal dan tahun baru,” ujar Tri Prasetyaningrum, Kamis, 14 Desember 2023.
Sejak 2019, menurut Tri, terjadi tren kenaikan harga cabai rawit hingga daging ayam ras selama menjelang Natal dan tahun baru. Juga, harga telur ayam ras yang berpotensi mengalami kenaikan.
Meski begitu, hingga hari ini harga sejumlah bahan kebutuhan pokok masih cukup stabil. Selain itu, stoknya di pasaran juga aman. Karenanya, Tri mengimbau masyarakat untuk tidak khawatir dan tak perlu menimbun sembako.
“Sampai minggu kedua Desember ini masih aman. Harapannya, kondisi tetap seperti ini hingga awal Januari 2024,” ucapnya.
Pihaknya mengakui memang terjadi kenaikan harga untuk sejumlah komoditas, namun hal tersebut masih tergolong normal.
Pemantauan harga kebutuhan pokok tersebut dilakukan untuk memastikan tidak ada kenaikan signifikan. Terutama, menjelang Natal 2023 yang tinggal beberapa hari lagi.
Sementara itu pedagang di Pasar Besar Madiun, Suyatmun, mengatakan bahwa kondisi harga sembako di pasaran cukup stabil. Kenaikan harga sempat terjadi untuk sejumlah bahan pokok penting beberapa bulan terakhir.
“Naiknya bertahap. Ada beras, gula, dan cabai rawit. Biasanya mendekati natal, yang naik itu juga telur ayam dan daging ayam,” terangnya.
Sesuai hasil pantauan di Kota Madiun sejumlah bahan pokok penting, harga beras medium berkisar Rp13.000 hingga Rp14.000 per kilogram; gula pasir kisaran Rp1.000 hingga Rp17.000 per kilogram; cabai rawit tembus Rp90.000 per kilogram; telur ayam ras sekitar Rp25.000 hingga Rp26.000 per kilogram, dan daging ayam potong Rp32.000 hingga Rp33.000 per kilogram. (Lingkar Network | Anta – Lingkar.news)