Tak Masuk APBD Perubahan 2023 Revitalisasi 4 Pasar di Surabaya Ditunda

SURABAYA, Lingkar.news – Perusahaan Daerah Pasar Surya (PDPS) Kota Surabaya menyatakan revitalisasi untuk empat pasar tradisional di Kota Pahlawan, Jawa Timur, tertunda, menyusul penyertaan modal tidak masuk dalam alokasi APBD Perubahan 2023.

Direktur PDPS, Agus Priyo, mengatakan bahwa penyertaan modal sekitar Rp 9,9 miliar masih berproses di Pemkot Surabaya dan belum masuk Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan 2023.

“Jadi revitalisasi yang direncanakan untuk empat pasar di Surabaya sampai sekarang belum bisa berjalan,” ujar Agus dalam keterangannya di Surabaya pada Senin, 18 September 2023.

Kendati begitu, pihaknya sudah melakukan sejumlah pembenahan kecil yang bersifat mendesak di sejumlah pasar.

“Misalnya di Pasar Kembang, kami sudah memasang atap di lantai dua untuk lokasi bekas kebakaran. Ini agar pedagang kue dan jajan pasar nyaman saat datang musim hujan,” ujarnya.

Agus menambahkan, walaupun pemasangan atap tidak seluruhnya, tapi cukup untuk menampung pedagang.

“Pembenahan ini dananya berasal dari anggaran internal PD Pasar, namun tidak dianggarkan khusus. Melainkan bersifat urgent dan tentatif,” ucapnya.

Selain itu, Agus menyampaikan bahwa pembenahan kecil terhadap pasar di Surabaya juga atas bantuan Pemerintah Kota Surabaya seperti halnya pembenahan Pasar Keputran di lantai 2.

“Kami berharap penyertaan modal dianggarkan di APBD murni tahun 2024, sehingga revitalisasi sepenuhnya terhadap empat pasar di Surabaya termasuk Pasar Kembang bisa segera dilakukan dengan maksimal,” ucapnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi B Bidang Perekonomian DPRD Surabaya Anas Karno mengatakan, pihaknya terus mendorong supaya penyertaan modal untuk PD Pasar Surya segera dilakukan.

“Penyertaan modal tersebut penting, supaya PD Pasar bisa segera melakukan revitalisasi. Terutama terhadap Pasar Kembang lantai 2 yang kondisinya memprihatinkan pascakebakaran,” ujarnya.

Selain itu, menurut Anas, Pasar Kendangsari juga butuh sentuhan revitalisasi karena banyak kayu-kayu penyangga yang sudah lapuk. Ditambah pula lantai pasar yang masih berupa tanah.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sebelumnya sudah berencana melakukan revitalisasi terhadap sejumlah pasar. Revitalisasi terhadap pasar tradisional tersebut dilakukan untuk menggeliatkan ekonomi rakyat.

Penataan pasar tradisional juga untuk menjadikannya, sebagai sarana edukasi hingga wisata, yang bisa bersaing dengan pasar modern. (Lingkar Network | Anta – Lingkar.news)