JEMBER, Lingkar.news – Kebakaran hutan dan lahan milik Perhutani di sisi barat Gunung Raung, Desa Slateng, Kabupaten Jember terjadi sejak Minggu, 1 Oktober 2023. Setidaknya hingga 2 Oktober 2023, dampak kebakaran itu menghanguskan 20 hektare lahan.
“Terjadi karhutla milik Perhutani dengan luasan lahan sekitar 20 hektare, sehingga petugas gabungan berusaha memadamkan hingga hari ini,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember, Penta Satria di Desa Slateng, Kecamatan Ledokombo, Kabupaten Jember pada Senin, 2 Oktober 2023.
Beberapa personel terlibat untuk memadamkan karhutla tersebut di antaranya BPBD, Polri, TNI, Perhutani, Tagana, beberapa sukarelawan dan masyarakat yang berada di sekitar lokasi. Sayangnya, kebakaran di Gunung Raung itu terkendala sulitnya sumber mata air.
“Petugas kesulitan untuk memadamkan kebakaran karena sulitnya sumber mata air, terbatasnya personel, sulitnya sinyal untuk berkomunikasi melalui telepon seluler, dan akses jalan mobil pemadam kebakaran tidak bisa menjangkau lokasi karhutla,” tuturnya.
Penta menjelaskan petugas melakukan pemadaman dengan alat alkon pemadam, peralatan gepyok dan cangkul serta membuat ilar-ilar untuk memutus rantai titik api agar karhutla tidak semakin meluas.
“Kami juga meminta sebanyak 14 kepala keluarga (KK) atau 30 jiwa yang berada di rumah hunian sementara di sekitar lokasi karhutla untuk mengungsi ke tempat yang aman karena jarak pemukiman warga dengan titik api sekitar 100-200 meter,” jelasnya.
Pihak BPBD Jember juga mendistribusikan bantuan sembako sebanyak, tandon air, mengirim alat penerang, dan Tim Reaksi Cepat BPBD membawa tandon yang berisi air dengan kapasitas 1.200 liter ke lokasi karhutla.
“Kami mengimbau kepada warga untuk mewaspadai kebakaran hutan dan tidak melakukan tindakan yang dapat memicu kebakaran hutan seperti membuang puntung rokok sembarangan dan membuka lahan dengan cara membakar,” ujarnya.
Sejauh ini, lanjut dia, pemukiman warga aman terkendali dan luasan lahan yang terbakar sekitar 20 ha, kini tersisa 8 ha yang masih terbakar, lahan yang terbakar kebun kopi dan bekas tebangan pinus. (Lingkar Network | Anta – Lingkar.news)