SLEMAN, Lingkar.news – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyiapkan skenario dalam distribusi logistik dan tahapan lainnya untuk Pemilu 2024 di daerah atau wilayah rawan bencana alam.
“Kami sudah menyiapkan beberapa skenario untuk tahapan-tahapan Pemilu 2024 di wilayah rawan bencana, mulai dari distribusi logistik hingga pelaksanaan pemungutan suara,” kata Ketua KPU Sleman Ahmad Baehaqi di Sleman, Selasa, 5 Desember 2023.
Menurut dia, skenario tersebut meliputi untuk daerah yang memiliki kerawanan terhadap bencana erupsi Gunung Merapi maupun tanah longsor dan banjir, mengingat saat ini susah memasuki musim hujan.
“Wilayah yang memiliki kerawanan bencana erupsi Gunungapi Merapi diantaranya adalah yang masuk dalam Kawasan Rawan Bencana (KRB) Merapi,” katanya.
Ia mengatakan bahwa wilayah yang termasuk KRB Merapi meliputi Kapanewon (Kecamatan) Cangkringan, Turi, Pakem, dan Kapanewon Tempel.
“Kemudian Kapanewon Ngemplak, meskipun wilayah ini berada pada radius aman dari Gunung Merapi, tetap kami pertimbangkan terhadap kerawanan erupsi Merapi,” katanya.
Ahmad Baehaqi mengatakan bahws wilayah yang memiliki kerawanan longsor berada di kawasan perbukitan Kapanewon Prambanan.
“Bahkan, di Kapanewon Prambanan ini untuk distribusi logistik juga kami pertimbangkan terkait dengan medan jalan yang sulit, terjal, dan licin saat hujan,” katanya.
Untuk antisipasi dalam distribusi logistik nanti, pihaknya akan bekerja sama dengan PT Pos yang memiliki armada atau kendaraan tertutup berbagai jenis.
“Kami akan kerja sama dengan PT Pos untuk menggunakan kendaraan operasional seperti mobil boks kecil atau kendaraan tertutup lainnya yang memungkinkan menjangkau lokasi,” katanya.
KPU Kabupaten Sleman, kata dia, juga terus mengikuti perkembangan aktivitas Gunung Merapi dari BPPTKG Yogyakarta dan perkembangan cuaca dari BMKG Yogyakarta.
“Harapan kami tidak ada kendala berarti, dan tahapan pelaksanaan Pemilu serentak 2024 berjalan lancar dan sukses,” katanya. (Lingkar Network | Anta – Lingkar.news)