set top box langka

DEMAK, Lingkar.news – Penghentian Siaran TV analog yang bermigrasi ke TV digital menuai banyak keluhan dari masyarakat. Pasalnya, mereka harus terbebani biaya tambahan untuk membeli set top box (STB). Hal ini menimbulkan efek domino kenaikan harga STB, bahkan tak jarang masyarakat kesulitan mendapatkan STB karena stok di toko kosong.

Sebagai informasi, per 2 November 2022 lalu, pemerintah menghentikan siaran TV analog. Saat TV analog dimatikan, masyarakat hanya bisa menonton siaran TV digital. 

Siaran TV digital dapat ditonton langsung melalui perangkat televisi yang punya fitur DVB-T2 untuk menerima sinyal digital (TV digital). Selain itu, bisa juga melalui TV analog biasa atau TV nondigital dengan menggunakan perangkat tambahan STB.

Kebijakan tersebut membuat masyarakat Kabupaten Demak, Jawa Tengah berbondong-bondong mencari STB hingga berimbas STB langka di pasaran. Seperti di dua toko elektronik yang ada di Demak Kota yang kehabisan stok STB.

“STB habis. Kemarin dari bulan Januari saya sudah nyetok satu kardus yang isinya 40 set box, tetapi gak laku. Baru laku satu dua mulai bulan Juni lalu, dan kemarin bulan November baru habis. Saya mau kulakan lagi, tapi stoknya dari pabrik gak ada,” tutur salah satu pemilik toko elektronik yang tidak mau disebut namanya, Senin (5/12).

Perpindahan siaran TV analog ke TV digital membuat masyarakat berkeluh kesah, salah satunya yang dialami oleh Ibad, warga Desa Morodemak, Kecamatan Bonang. Ia mengaku kerepotan dengan adanya peralihan tersebut.

“Kalau untuk kalangan menengah ke atas ya gak terlalu repot, kalau untuk kalangan menengah ke bawah ya agak repot,” tuturnya. 

Ia mengatakan bahwa ada kenaikan harga STB dan kelangkaan setelah adanya penghentian siaran TV analog tersebut. Harga normalnya yang berada di kisaran Rp 190 ribu, melonjak menjadi Rp 260 sampai Rp 300 ribu dengan merek yang sama.

“Mulai tiga sampai empat hari ini barangnya jadi sulit ditemukan, saya sudah mencari di tiga toko stoknya kosong semua,” keluhnya. 

Ia pun mengaku tidak tahu kapan bantuan STB dari pemerintah akan dibagikan.

“Mulai daerah Bonang sama sekali belum ada bantuan, kalau informasinya saya sudah pernah denger bakal ada bantuan, tapi untuk kapan akan diberikan belum tahu. Selain saya, banyak juga yang masih belum tahu kalau akan dapat bantuan STB,” imbuhnya.

Ia berharap pemerintah lebih siap saat mengubah kebijakan, seperti siap STB. Karena sangat disesalkan ketika kebijakan sudah ditetapkan tetapi perangkat pendukungnya belum terpenuhi. 

“Kasian mau nonton TV harus beli set box dulu, ketika mau beli set box gak ada uangnya ‘kan kasian,” keluhnya.

Cara Cek Apakah Kamu Dapat Subsidi STB

Kementrian Komunikasi dan Informatika menyediakan situs resmi supaya masyarakat bisa mengecek apakah mereka mendapatkan bantuan set top box (STB) untuk menonton siaran televisi terestrial digital.

Direktur Penyiaran Kementerian Kominfo Geryantika Kurnia, mengatakan situs untuk mengecek subsidi STB cekbantuanstb.kominfo.go.id untuk saat ini bisa digunakan oleh masyarakat yang tinggal di wilayah yang terdampak analog switch off (ASO) 2 Desember 2022.

“Sementara yang diaktifkan data rumah tangga miskin di wilayah ASO, yang rencana pelaksanaannya disepakati oleh (stasiun) TV (swasta) tanggal 2 Desember pukul 24.00,” kata Geryantika.

ASO pada Jumat (5/12) dilakukan di wilayah Bandung dan sekitarnya, Yogyakarta dan Solo serta sekitarnya, Semarang dan sekitarnya dan Batam dan sekitarnya.

Masyarakat bisa mencari namanya dengan memasukkan nomor induk kependudukan (NIK) pada kolom pencarian di situs resmi dari Kementerian Kominfo itu. Jika terdaftar sebagai penerima bantuan set top box, masyarakat bisa menghubungi pusat bantuan (call center) 159.

Subsidi berupa set top box diberikan kepada rumah tangga miskin yang memenuhi syarat, satu rumah tangga mendapatkan satu unit set top box. Subsidi itu berasal dari lembaga penyiaran yang menjadi penyelenggara multipleksing siaran TV digital dan pemerintah, masing-masing memberikan sekitar 4,3 juta dan 1,3 juta unit.

Data terkini dari Kementerian Kominfo untuk distribusi set top box di wilayah yang melakukan ASO 2 Desember, realisasi distribusi di Jawa Barat sudah mencapai 99,42 persen baik bantuan dari pemerintah maupun penyelenggara multipleksing.

Distribusi set top box di Yogyakarta dan Jawa Tengah sudah 100 persen. Pemberian set top box di Kota Batam juga sudah 100 persen.

Indonesia mulai beralih ke siaran televisi terestrial digital tahun ini untuk memperbaiki kualitas gambar dan audio siaran televisi serta menata spektrum frekuensi radio supaya bisa digunakan untuk memperluas akses internet. ( Nay – Koran Lingkar )