tulungagung

TULUNGAGUNG, Lingkar.news – Eks Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Tulungagung, Susilowati mengundurkan diri dari jabatan ketua sekaligus anggota partai berlambang kepala banteng moncong putih itu demi melanjutkan tekadnya maju bursa pemilihan kepala daerah setempat, kendati harus “menumpang” parpol lain (PKB) sebagai kendaraan politiknya.

Tiba di kantor DPC PDIP pada Kamis, 29 Agustus 2024 pukul 10.00 WIB, Susilowati langsung menggelar rapat tertutup dengan jajaran pengurus partai untuk menyampaikan surat pengunduran dirinya.

Kesempatan itu dia manfaatkan untuk pamitan kepada jajaran pengurus yang saat itu hadir, termasuk pelaksana tugas Ketua DPRD Tulungagung dari PDIP, Marsono.

“Hari ini saya menyerahkan surat pengunduran diri saya sebagai ketua DPC sekaligus keanggotaan PDI Perjuangan. Saya harus pamit ke kawan-kawan PDIP, karena kita sudah seperti keluarga di rumah perjuangan ini. Saya menyampaikan permohonan maaf kepada PDIP di tingkat DPP, DPD maupun DPC,” kata Susilowati saat memberi pernyataan dalam jumpa awak media di lantai 1 kantor DPC PDIP Tulungagung, di Jalan Ir Bung Tomo, Desa Ringinpitu, Kecamatan Kedungwaru.

Saat turun dari ruang pertemuan yang ada di lantai dua, pipi Susilowati tampak sembab.

Rupanya ia tak mampu menahan air mata saat harus “menanggalkan” baju partai yang telah membesarkannya sejak ia mulai bergabung pada 2007.

“Meskipun saya mengundurkan diri, secara kepartaian semua tugas partai sudah saya selesaikan dengan baik. Mulai dari pileg, dan juga sudah pelantikan dan juga kemarin untuk mengantar calon yang diusung PDI Perjuangan ke KPU,” tutur Susilowati.

Kendati tidak eksplisit, Susilowati mengakui ada rasa kecewa karena tidak dipilih/mendapat rekomendasi maju pilkada.

Padahal, Susilowati ikut mendaftar dalam penjaringan yang dibuka DPC PDIP Tulungagung.

“Sebenarnya kalau ditanya kecewa atau tidak, dinamika seperti itu (dalam dunia politik) sudah menjadi hal yang biasa. Akan tetapi kekecewaan itu tidak hanya berangkat dari saya sebenarnya. Kekecewaan itu juga berangkat dari mungkin yang selama ini semangat mereka paling tidak menginginkan entah salah satulah kader internal PDIP,” kata dia.

Sore ini, Susilowati mengonfirmasi akan mendaftar ke KPU Tulungagung untuk ikut berkontestasi di bursa Pilkada Tulungagung, Oktober 2024.

Ia berpasangan dengan Budi Setiyahadi, bermodalkan rekomendasi PKB.

“Insyaallah nanti akan mendaftar, tetapi lewat partai lain,” ujarnya.

Ia menambahkan, keputusannya untuk maju sebagai cawabup dilakukan setelah mendapatkan dorongan dan aspirasi dari sejumlah kalangan di Tulungagung.

“Masyarakat yang selama ini menginginkan sosok ibu, sehingga dengan adanya desakan dan keinginan masyarakat itulah yang seakan-akan menjadi panggilan buat saya untuk ikut kontestasi pilkada 2024 ini,” kata Susi.

Sementara itu, Wakil Ketua Bidang Kehormatan Partai DPC PDI Perjuangan Tulungagung, Bondan Djumani membenarkan keputusan Susi mundur dari partainya. Susi juga telah berpamitan dengan jajaran pengurus partai.

“Pengunduran diri saudara Susilowati, satu sebagai ketua partai, dua sebagai anggota partai. Beliau pamit ke teman-teman, artinya dia punya pilihan lain untuk berangkat dan mencalonkan calon wakil bupati lewat PKB bersama Pak Budi Setiyahadi,” kata Bondan.

Terkait hal itu, PDIP Tulungagung menghargai keputusan yang telah diambil Susi, namun pihaknya menegaskan seluruh jajaran partainya hingga struktur paling bawah, tetap solid dan tunduk terhadap keputusan partai untuk mengawal dan memenangkan calon yang telah direkomendasi, Maryoto Birowo-Didik Girnoto Yekti.

“Beliau (Susi) punya hak untuk memilih, menentukan pilihannya, mencalonkan diri lewat partai lain itu hak beliau, kami sangat menghormati, kami tidak akan menghalang-halangi,” tegas Bondan.

Dengan demikian, PDIP mau tidak mau siap bertarung dengan Susilowati dan partai yang mengusungnya dalam Pilkada Tulungagung mendatang.

“Bertarung untuk mengamankan, mengawal, memenangkan rekom partai yang sudah diterbitkan DPP partai,” ujarnya. (Lingkar Network | Anta – Lingkar.news)