Khofifah Target Normalisasi Sungai Jombang Rampung 25 Bulan

SURABAYA, Lingkar.news Pemerintah Provinsi Jawa Timur mulai menormalisasi Sungai Jombang di Kabupaten Pamekasan. Normalisassi dilakukan di sepanjang Jalan Trunojoyo, Kali Klampar di sekitar Jembatan Gurem, dan Kali Klowang di kawasan Gladak Anyar.

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, mengatakan normalisasi Sungai Jombang tersebut bertujuan agar daya tampung sungai kembali normal sehingga mampu menampung volume air saat curah hujan tinggi.

“Normalisasi ini penting untuk mengembalikan kapasitas sungai agar mampu menampung air saat curah hujan tinggi. Sebab sejumlah kawasan, seperti Desa Laden dan sebagian Jalan Raya Trunojoyo, kerap terdampak banjir,” kata Khofifah dalam keterangan yang diterima pada Sabtu, 24 Mei 2025.

Pemprov Jatim menurunkan dump truck dan ekskavator untuk mendukung proses normalisasi yang dimulai sejak Kamis, 22 Mei 2025.

Begitu pula Pemerintah Kabupaten Pamekasan menyediakan alat berat, yang akan ditambah saat memasuki musim kemarau agar pengerjaan lebih optimal.

“Pemkab Pamekasan mengajukan 14 item pekerjaan yang mencakup pengerukan, perbaikan pintu air, parapet, dan normalisasi avfoer. Seluruh pengajuan itu akan kita pertimbangkan untuk dikerjakan secara simultan,” terangnya.

Menurut Khofifah, pengerukan sungai diperkirakan memakan waktu sekitar dua setengah bulan.

Kondisi Sungai Jombang, kata Khofifah, yang semula memiliki lebar 20–30 meter dan kedalaman lima meter, kini menyempit menjadi hanya 5–10 meter akibat sedimentasi.

“Kondisi pendangkalan ini menyebabkan air meluap saat hujan deras. Maka dari itu solusinya adalah normalisasi sungai agar daya tampungnya kembali optimal,” ucapnya.

Khofifah juga sempat menyinggung terkait solusi jangka panjang pencegahan banjir, yakni pembangunan waduk. Namun ia menyebut biaya pembangunan yang bisa mencapai lebih dari Rp1 triliun, sehingga butuh suntikan dana dari pemerintah pusat.

Jurnalis: Antara
Editor: Ulfa Puspa