malang 2

MALANG, Lingkar.news – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang, Jawa Timur, memastikan akan memberikan layanan trauma healing kepada warganya yang menjadi korban selamat mushala ambruk di Pondok Pesantren Al Khoziny, Kabupaten Sidoarjo.

Diketahui, Muhammad (13) menjadi satu-satunya warga Malang dalam tragedi yang menewaskan puluhan santri itu.

Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinsos-P3AP2KB) Donny Sandito mengatakan pihaknya masih melakukan asesmen dan pemantauan terhadap kondisi psikis korban yang kini dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Malang.

“Dia sudah dipindah di RSUD Kota Malang, untuk trauma healing ada,” kata Donny di Kota Malang, Jawa Timur, Selasa, 7 Oktober 2025.

Proses penyembuhan trauma disebutnya penting untuk membantu memulihkan dan menjaga kondisi kesehatan psikis korban, sehingga tidak sampai mengalami dampak jangka panjang dari peristiwa yang dialami.

Sebelum penyembuhan trauma dilakukan, kata dia, tim yang diterjunkan oleh Dinsos-P3AP2KB terlebih dahulu melakukan asesmen sebagai upaya awal mengetahui kondisi psikis korban.

“Dari sini kalau dibutuhkan pendampingan psikolog kami akan menghadirkan,” ucapnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang Husnul Muarif menjelaskan kondisi kesehatan secara fisik korban yang merupakan warga Kecamatan Kedungkandang terpantau baik.

Lebih lanjut, kata dia, sebelum dirawat di RSUD Kota Malang korban sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Siti Hajar, Kabupaten Sidoarjo.

“Kami lihat tidak ada bekas untuk luka setibanya di Kota Malang, kondisinya korban baik, komunikasi bagus. Pemeriksaan dasar, seperti tekanan darah bagus,” kata Husnul.

Meski kondisi fisik terpantau baik, korban disebutnya perlu mendapatkan pendampingan psikis untuk memastikan kesehatan mentalnya terjaga.

“Kami juga bantu konsultasi ke poli saraf di RSUD Kota Malang,” ucapnya.

Ditanya apakah ada warga Kota Malang lainnya yang menjadi korban peristiwa ambruknya mushala di Pondok Pesantren Al Khoziny, Husnul menyatakan pihaknya belum menerima informasi tambahan.

“Yang baru terinfokan dan datanya ada baru satu ini,” tuturnya.

Jurnalis: Ant
Editor: Sekar S