
PONOROGO, Lingkar.news – Dua rumah dan tujuh kendaraan di Desa Wagir Kidul, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur tertimbun longsor akibat tebing setinggi sekitar 10 meter runtuh usai hujan intensitas tinggi pada Rabu, 19 November 2025. Imbas dari peristiwa ini, akses jalan antardukuh desa tersebut kini tertutup.
Kepala Pelaksana BPBD Ponorogo, Masun, mengatakan longsor terjadi sekitar pukul 16.00 WIB ketika tebing di belakang rumah warga bernama Marjuki tiba-tiba ambrol. Satu rumah tertimbun material, sementara satu unit lainnya mengalami kerusakan berat.
“Tim BPBD langsung melakukan asesmen cepat, evakuasi material, dan membuka akses jalan yang tertutup,” kata Masun saat evakuasi material longsor, Kamis, 20 November 2025.
Selain merusak rumah, material longsor juga mengubur tujuh kendaraan yang berada di sekitar lokasi. Seorang pengendara bernama Nanda Tisya Okta Nabati (16) ikut menjadi korban saat melintas dan mengalami patah kaki.
“Korban sudah dievakuasi ke IGD RSUD dr Harjono Ponorogo untuk penanganan medis,” ujarnya.
BPBD, dibantu relawan dan warga, melakukan pembersihan material secara manual mengingat kondisi tebing yang masih labil dan berpotensi longsor susulan. Aparat desa juga diminta untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengingatkan warga agar tidak beraktivitas di area rawan.
“Kami imbau masyarakat waspada mengingat curah hujan masih tinggi,” kata Masun.
11 Warga Mengungsi karena Rumah Rusak
Plt Bupati Ponorogo Lisdyarita pada Kamis, 20 November 2025 meninjau penanganan longsor sekaligus menyalurkan bantuan logistik bagi dua keluarga yang rumahnya rusak tertimbun material.
Lisdyarita memantau proses pembersihan serta relokasi sementara rumah milik Jemirin dan Marjuki yang terdampak longsor.
Ia mengatakan pemerintah daerah memastikan kebutuhan dasar korban terpenuhi selama masa evakuasi.
“Kami datang untuk memastikan proses pembersihan berjalan dan akses jalan bisa segera dilalui warga,” ujarnya.
Bantuan yang diberikan mencakup kebutuhan pribadi dan bahan permakanan bagi keluarga terdampak.
Pemerintah daerah bersama BPBD juga menurunkan satu unit ekskavator untuk mempercepat pembersihan material tanah liat dan batu.
Lisdyarita menyebut pemerintah akan membantu membangun kembali rumah warga di lokasi yang lebih aman sesuai hasil asesmen BPBD.
“Rumah korban akan kami relokasi, karena kontur tanah di lokasi lama tidak dinyatakan aman,” katanya.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Ponorogo Agung Prasetyo mengatakan terdapat 11 warga dari empat KK yang mengungsi akibat rumahnya rusak.
BPBD memastikan kebutuhan logistik terpenuhi sembari proses evakuasi dan pembersihan berlangsung.
Jurnalis: Ant
Editor: Sekar S