DEMAK, Lingkar.news – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerindra Demak bergerak cepat membantu warga terdampak banjir. Jajaran pengurus DPC Gerindra Demak pun terjun langsung memberikan bantuan sembako kepada korban banjir di beberapa wilayah terdampak banjir di Kabupaten Demak, Jawa Tengah.
Ketua DPC Gerindra Deamak sekaligus Wakil Ketua DPRD Demak Maskuri mengatakan, bantuan tersebut diberikan agar dapat meringankan beban masyarakat yang rumahnya terkena banjir.
“Kita dampingi agar mereka lebih semangat dan kita juga berikan bantuan untuk meringankan beban mereka karena rumahnya tenggelam. Masing-masing kader kita gerakkan, ada yang satu titik 100 dus sarimi ada yang 50 dus sarimi, tinggal tingkat keparahan banjir itu sendiri,” katanya.
Pihaknya mengungkapkan bahwa bantuan yang diberikan tersebut, tersebar di beberapa titik di wilayah Kabupaten Demak yang terkena banjir seperti di Desa Prampelan, Desa Purwosari, Desa Bedono, Desa Kalisari yang ada di Kecamatan Sayung.
“Di Kecamatan Demak juga kita beri bantuan dan kita juga mendengarkan suara mereka, sebenarnya penyebab banjir yang paling utama apa sehingga kita bisa antisipasi agar kedepannya tidak banjir lagi,” terangnya.
Menurutnya, penyebab adanya banjir tersebut selain karena curah hujan yang tinggi juga diakibatkan pendangkalan sungai yang terjadi di beberapa sungai.
“Kalau di Sayung itu Kali Tuntang, Kali Gempol Sayung harus ada normalisasi dari hulu sampai hilir karena sudah banyak sungai-sungai yang dangkal itu,” ujarnya.
Selanjutnya, ia berpesan kepada masyarakat agar bisa bersabar menghadapi musibah tersebut, dan meminta masyarakat untuk tetap waspada serta berhati-hati.
“Untuk ke depannya jangan membuang sampah sembarangan, lebih tertib lagi. Kebetulan karena curah hujannya tinggi, kalinya agak dangkal terus ditambah air laut sedang pasang,” jelasnya.
Ia pun meminta pemerintah untuk segera mencari solusi agar musibah tersebut tidak terulang kembali ke depannya.
“Pemerintah harus punya sense of crisis terhadap persoalan banjir ini, banjir harus dipahami bahwa ini bagian dari PR yang harus kita kerjakan pada masa yang akan datang. Banjir itu kan tidak hanya menimbulkan kerusakan rumah saja tetapi juga ribuan hektar padi milik petani juga gagal panen,” tegasnya. (Lingkar Network | Tomi Budianto – Koran Lingkar)