Kemendiktisaintek Evaluasi Kampus Merdeka Ada Program yang Disetop

JAKARTA, Lingkar.news Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) sedang mengevaluasi menyeluruh program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek), Fauzan, mengatakan bahwa Kemendiktisaintek masih menelaah program Kampus Merdeka untuk menentukan program yang akan dilanjutkan dan yang akan disetop.

“Pak Menteri menyampaikan program Merdeka Belajar (Kampus Merdeka) itu akan dievaluasi, mana yang baik itu akan dilanjutkan, yang kira-kira kurang efektif itu akan dihentikan,” terangnya di Jakarta, Jumat, 3 Januari 2025.

Hingga kini, Fauzan menyatakan belum terdapat kesimpulan yang menentukan masa depan dari program yang dicanangkan oleh Menteri Pendidikan Nadiem Makarim itu.

“Belum (ada keputusan),” ucapnya singkat.

Pro Kontra Alumni LPDP Kembali ke Indonesia, Begini Kata Menko PMK dan Mendiktisaintek

Diketahui, Kampus Merdeka merupakan program pemerintah yang membebaskan mahasiswa untuk mengambil mata kuliah di luar program studi selama satu semester dan berkegiatan di luar perguruan tinggi selama dua semester.

Dalam program ini, perguruan tinggi diberi kebebasan untuk melakukan kegiatan Kampus Merdeka yang sesuai kebutuhan dan minat mahasiswanya.

Terdapat sejumlah sub-program dalam Kampus Merdeka, di antaranya seperti Magang Bersertifikat, Studi Independen, Kampus Mengajar, Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA), Pertukaran Mahasiswa Merdeka, dan Wirausaha Merdeka.

Hingga 2024, tercatat lebih dari 400.000 mahasiswa dan lebih dari 30.000 praktisi telah mengambil bagian dan menerima manfaat dari program MBKM. (Lingkar Network | Anta – Lingkar.news)