
BANYUWANGI, Lingkar.news – Tim Pencarian dan Pertolongan (SAR) gabungan memperluas area pencarian korban KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali.
Deputi Bidang Operasi Pencarian dan Pertolongan Kesiapsiagaan Basarnas Ribut Eko Suyanto menjelaskan hari kelima pencarian korban KMP Tunu Pratama Jaya, seluruh alat utama diarahkan ke selatan dari titik awal Kapal Tunu terdeteksi atau pertama kali tenggelam.
“Jangkauan terjauh untuk pencarian hari ini kami perkirakan antara 20 hingga 25 mil dan seluruh area pencarian ke arah selatan,” kata Eko dalam konferensi pers di Pelabuhan Ketapang Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur Senin, 7 Juli 2025.
Eko menerangkan, dilihat pada peta wilayah pencarian berada di sebelah timur semenanjung Blambangan (Banyuwangi) dan untuk menjangkau area yang lebih luas, sejumlah kapal dikerahkan dengan pola sektor sesuai radius jarak dari titik pertama kapal hilang kontak dan tenggelam.
30 Korban Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya Belum Ditemukan
Menurut Eko, armada pencarian terdiri atas KRI Marlin 877 dan KRI Tongkol yang akan menyisir jangkauan paling jauh antara 20 hingga 25 mil. KRI Marlin berada di sektor timur, sedangkan KRI Tongkol di sektor barat.
Sementara di radius 15 mil laut, lanjutnya, upaya pencarian dilaksanakan oleh KP Bima 7014 dan KN SAR Permadi, dan pada jarak sekitar 10 mil ada KN SAR Arjuna dan KNP Granti terus memantau kemungkinan munculnya tanda-tanda korban maupun serpihan kapal.
“Sedangkan untuk jarak dekat lima hingga 10 mil kami kerahkan KP Hiu Macan Tutul, semua unsur ini melakukan penyisiran secara bergantian dan berkoordinasi lewat radio,” ujar Eko.
KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam: 4 Tewas, 23 Selamat dan 38 dalam Pencarian
Tim SAR gabungan juga mempersiapkan 37 penyelam dari Basarnas dan TNI AL untuk melakukan penyelaman bawah air di Selat Bali dengan membawa alat ROV (Remotely Operated Vehicle) untuk memastikan keberadaan KMP Tunu Pratama Jaya.
“Apabila nanti terdeteksi kedalaman laut antara 40 hingga 50 meter, kami akan turunkan ROV dan alat ini akan kami turunkan dengan batasan-batasan, jika arus masih sangat kuat kami akan cari waktu yang tepat agar ROV bekerja maksimal,” kata Kepala Dinas Penyelam dan Penyelamatan Koarmada II Surabaya Kolonel Laut (P) Haran Al Ahsan.
Menurut Haran Al Ahsan, apabila peralatan ROV mampu bekerja optimal dan bangkai KMP Tunu Pratama Jaya bisa terdeteksi maka tim penyelam baik dari TNI AL (Kopaska) maupun dari Basarnas akan diturunkan.
Ia menambahkan saat ini tim penyelam sudah siaga untuk melaksanakan operasi SAR bawah air ketika bangkai kapal sudah ditemukan dan arus bawah laut mendukung tim penyelam akan bergerak.
Sampai dengan hari kelima tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya, tercatat 7 korban ditemukan dalam kondisi meninggal, 30 orang selamat, dan 28 masih dalam pencarian.
KMP Tunu Pratama Jaya yang mengangkut 53 orang penumpang, 12 ABK/kru dan 22 unit kendaraan mengalami kecelakaan laut dan tenggelam di Selat Bali, pada Rabu, 2 Juli 2025 malam lalu.
Jurnalis: Ant/Ceppy Bachtiar
Editor: Ulfa Puspa
