GRESIK, Lingkar.news – Sebanyak 4 desa di Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik, Jawa Timur diterjang banjir pada Selasa, 21 Februari 2023. Keempat desa tersebut di antaranya Desa Sumput, Desa Mojosarirejo, Desa Karangandong, dan Desa Driyorejo.
Banjir ini disebabkan oleh tanggul sungai yang jebol, karena tak kuat menahan arus air. Tak hanya itu, hujan dengan intensitas tinggi juga mengguyur wilayah Gresik.
Berdasarkan data BPBD Gresik, ketinggian air bervariasi mulai dari 20 centimeter hingga mencapai 1 meter. Hingga Rabu, 22 Februari 2023 air masih merendam pemukiman dan akses rumah warga.
“Tingginya curah hujan ini menyebabkan beberapa tanggul sungai jebol. Beberapa desa di Driyorejo banjir,” kata Kepala BPBD Gresik, Darmawan.
Akibat banjir tersebut, para warga dievakuasi ke tempat yang lebih aman, karena ketinggian air sudah masuk ke rumah-rumah warga.
“Arusnya (banjir, red) kencang, kedalaman sekitar 100 sentimeter,” kata Ardian, salah satu warga Desa Mojosarirejo yang terdampak banjir akibat tanggul jebol di Gresik itu.
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau banjir di Kecamatan Driyorejo pada tengah malam.
Ia mengatakan bahwa, terdapat 2 tanggul sungai Brantas yang jebol sehingga menyebabkan banjir di Kecamatan Driyorejo.
“Ada dua tanggul sungai Brantas yang jebol, saya minta segera koordinasi untuk membangun tanggul lebih permanen lagi. Namanya tanggul harus lebih tangguh lagi,” kata Gubernur Khofifah. (Lingkar Network | Lingkar.news)