SITUBONDO, Lingkar.news – Pemerintah Kabupaten Situbondo berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur hingga Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengajak nelayan untuk turut menjaga ekosistem laut salah satunya membersihkan sampah di bibir pantai.
Kepala Bidang (kabid) Pemberdayaan Nelayan Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Situbondo, Roy Hidayat, mengemukakan bahwa pihaknya rutin mengajak para nelayan setempat membersihkan sampah di bibir pantai yang menjadi salah satu faktor laut tercemar.
“Beberapa hari lalu kami melaksanakan kegiatan bersih-bersih sampah termasuk sampah plastik di bibir pantai Desa/ Kecamatan Banyuglugur. Kegiatan ini merupakan program Kementerian Kelautan dan Perikanan dan kami dilibatkan dalam pelaksanaannya,” ujarnya, Sabtu, 8 Juni 2024.
Roy menegaskan banyaknya sampah khususnya di pesisir pantai menjadi tanggung jawab bersama dan diharapkan masyarakat pesisir sadar tidak membuang sampah ke laut karena akan mengancam ekosistem laut.
Dia pun mengakui bahwa banyaknya sampah di laut penyebabnya adalah kesadaran masyarakat membuang sampah ke sungai masih minim.
“Karena ketika sampah itu dibuang ke sungai pasti muaranya ke pantai. Oleh karena itu kami juga mengajak masyarakat yang tinggal di bantaran sungai agar tidak membuang sampah sembarangan,” tuturnya.
Ia menjelaskan bahwa sampah khususnya plastik sangat mempengaruhi terhadap biota laut seperti biota yang menempati pesisir dan pantai.
“Seperti anak ikan, bibit crustasi, kepiting kerang, karena kalau sampahnya menumpuk di pantai kandungan kimianya itu yang menyebabkan pencemaran,” jelasnya.
Roy meminta masyarakat lebih sadar dampak buruk saat sampah itu menumpuk di laut. Sebaiknya sampah yang ada bisa didaur ulang atau pun di buang pada tempat yang sudah di sediakan.
Kegiatan bersih-bersih sampah di pantai bersama dengan puluhan nelayan itu juga merupakan bagian dari kegiatan memperingati Hari Laut Sedunia 2024.
“Ada sekitar 5 ton sampah plastik yang kami kumpulkan, dan sampah itu didaur ulang agar bisa bermanfaat, dan sebagian lagi dikirim ke tempat bank sampah, karena ada beberapa tempat yang sudah siap untuk menampung sampah di laut tersebut,” ucapnya.
Hasil penjualan sampah tersebut diserahkan kepada nelayan agar ke depan mereka bisa memanfaatkan sampah plastik kembali.
“Makanya ketika mereka mendapatkan hasil dari sampah plastik itu nantinya ketika ada sampah menumpuk tidak dibiarkan, melainkan bisa dijual oleh nelayan maupun masyarakat pesisir,” pungkasnya. (Lingkar Network | Anta – Lingkar.news)